Monday, February 17, 2014

prilaku ANEH konsumen madu

Perihal "ANEH" yg umum terjadi di kalangan konsumen Madu...,

* acap kali ada saja dialog basi dan kebiasaan nyeleneh. Saking banyaknya beredar madu palsu/oplosan. kadang ulah konsumen jadi berubah bebal. Sekalinya dapet madu asli...mereka lebih fokus pada ke-BANGGA-an menyimpan "madu" asli. lengkap dalil... cairan gak berubah pola campuran... gak dirubung semut lah!... gak beku di freezer lah! dan bla-bla-bla serba BLEHEK lain-nya. Ujung"nya ntar bs jd bahan cerita pada relasi dan tetangga... ni sy punya barang asli. Sambil bs unjuk contoh barang sesendok cicip... dan ungging bangga yang nurut sy justru timbul penyakit riya'... kans menciptakan'ila'... sekaligus watak ujub. Madu bakal jadi penghuni abadi di pojok kabin kulkas. Di sayang" untuk di ganyang berkelanjutan. Bahkan bilang bisa bertahan 1 tahun lebih di lambung Kulkas. So what?????

Tabiat itu sering saya tanya. Buat apa nyimpen lama"? Knapa gak di konsumsi selayaknya dalil Qurani yang menfatwakan bahwa madu merupakan Obat yang menjanjikan daya penyembuh mumpuni untuk berbagai penyakit. Relevansi kajian Thibbun Nabawi.

Kebanyakkan jawaban-nya selalu ngelantur. Mengalihkan pembicaraan... dan dalil, ntar bs jadi obat bagi tetangga yg memerlukan. Gilir sy cecar berikutnya, memangnya berapa porsi?... dosis pengobatan itu gak cukup 1 sendok!

Entah malu...gengsi atau tetap gak mudeng. Penutup pamungkas-nya saya bakal umbar kisah biota. Tentang daur siklus hidup para Larva-Lebah. Daur perubahan dari larva-menjadi lebah sejati (tipe pekerja) gak makan kurun waktu lama. Cuma 21 HARI , dengan rincian : fase telur 3 hari - fase larva 6 hari - fase Pupa 12 hari. Kesimpulannya : stok madu di sarang... telah dipersiapkan untuk masa pengkonsumsian yang singkat. Dalam arti lain, mengkonsumsi madu sebaiknya dilakukan rutin dan ludes dalam kurun penyimpanan masa ideal. Bukan berleha-leha... bernasib mangkrak di kulkas dan justru melahirkan sustainable-myth...., mitos berkelanjutan.

Padahal dii penutup ayat an-Nahl 69 (***) gamblang bilang gini.."Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.

Jadi, berdayakan otak-mu... Berpikirlah dengan telaah mudah. gampang meresap dan nyantol di benak.


Salam "lestari"... sebaik-baik LESTARI 


***Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
Photo: Perihal "ANEH" yg umum terjadi di kalangan konsumen Madu...,
* acap kali ada saja dialog basi dan kebiasaan nyeleneh. Saking banyaknya beredar madu palsu/oplosan. kadang ulah konsumen jadi berubah bebal. Sekalinya dapet madu asli...mereka lebih fokus pada ke-BANGGA-an menyimpan "madu" asli. lengkap dalil... cairan gak berubah pola campuran... gak dirubung semut lah!... gak beku di freezer lah! dan bla-bla-bla serba BLEHEK lain-nya. Ujung"nya ntar bs jd bahan cerita pada relasi dan tetangga... ni sy punya barang asli. Sambil bs unjuk contoh barang sesendok cicip... dan ungging bangga yang nurut sy justru timbul penyakit riya'... kans menciptakan'ila'... sekaligus watak ujub. Madu bakal jadi penghuni abadi di pojok kabin kulkas. Di sayang" untuk di ganyang berkelanjutan. Bahkan bilang bisa bertahan 1 tahun lebih di lambung Kulkas. So  what?????
Tabiat itu sering saya tanya. Buat apa nyimpen lama"? Knapa gak di konsumsi selayaknya dalil Qurani yang menfatwakan bahwa madu merupakan Obat yang menjanjikan daya penyembuh mumpuni untuk berbagai penyakit. Relevansi kajian Thibbun Nabawi.
Kebanyakkan jawaban-nya selalu ngelantur. Mengalihkan pembicaraan... dan dalil, ntar bs jadi obat bagi tetangga yg memerlukan. Gilir sy cecar berikutnya, memangnya berapa porsi?... dosis pengobatan itu gak cukup 1 sendok! :)
Entah malu...gengsi atau tetap gak mudeng. Penutup pamungkas-nya saya bakal umbar kisah biota. Tentang daur siklus hidup para Larva-Lebah. Daur perubahan dari larva-menjadi lebah sejati (tipe pekerja) gak makan kurun waktu lama. Cuma 21 HARI , dengan rincian : fase telur 3 hari - fase larva 6 hari - fase Pupa 12 hari. Kesimpulannya : stok madu di sarang... telah dipersiapkan untuk masa pengkonsumsian yang singkat. Dalam arti lain, mengkonsumsi madu sebaiknya dilakukan rutin dan ludes dalam kurun penyimpanan masa ideal. Bukan berleha-leha... bernasib mangkrak di kulkas dan justru melahirkan sustainable-myth...., mitos berkelanjutan. 
Padahal dii penutup ayat an-Nahl 69 (***) gamblang bilang gini.."Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. 
Jadi, berdayakan otak-mu... Berpikirlah dengan telaah mudah. gampang meresap dan nyantol di benak.  

Salam "lestari"... sebaik-baik LESTARI 

***Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.

No comments:

Post a Comment