Thursday, December 24, 2009

stok madu.... baru nih!!!

Deskripsi :
sajian kemas paket 1 liter lengkap sarang lebah Hutan.
lokasi ambil : Hutan kawasan Gunung Rinjani - pulau Lombok
Tanggal petik panen: 10 Desember 2009
order direct call / sms : 081-936-712337 (xL) / 081-237-22337 (Simpati)


this STOK has sold out!!!!






Sunday, December 13, 2009

dokumentasi petik madu

Tanggal : Sabtu, 5 September 2009 (Ramadhan 1430 H)
Lokasi : kec. Narmada - Kab. Lombok Barat

Note : artikel pendukung baca di SINI




Tuesday, November 17, 2009

sebaran bidara di Lombok

17 November 2009
Perjalanan kemarin ke Pelangan (Sekotong Timur)jd pluang tersendiri mengamati vegetasi Bidara laut. Rupanya masih tersedia cukup banyak sebaran di sepanjang pesisir wilayah Sekotong. Setidaknya cukup sebagai gambaran kesamaan sebaran kemiripan antara pulau Lombok dan Sumbawa. Lingkup lansekap Nusa Tenggara Barat.
Secara fisik hampir sama. tipikal penampang daun kecil-kecil. sekitar 2-3 Cm. Tampak berbeda dengan diameter daun pohon Bidara, vegetasi asli tanah Arab (lihat posting sebelumnya)..
Dari sekedar pengamatan cepat...rapid observasi, Beberapa vegetasi Bidara mulai kelihatan dari sejak menelusuri daerah Lembar. Semenanjung lingkar liuk aspal di pesisir pinggir pantai Sekotong, hingga mencapai Pelangan dan kawasan Bangko-Bangko. Secara fisik kondisi alam berparas kering kerontang. Layaknya lansekap Sumbawa. Sudah menjadi tipikal khas kawasan kering di garis Wallacea.
Lompat ke wilayah timur pulau Lombok, kumpulan vegetasi bidara juga masih banyak ditemui. Terlebih bila kita menyempatkan diri mengunjungi gugus salah satu pulau dengan debut Gili Lampu. Di juluki gili Lampu oleh warga karena memang terpasang onggok mercusuar, tepatnya di Gili Petagan. While, masih tersedia 2 gili kecil lain. Gili Kondo dan 1-nya lagi memang berjuluk khas vegetasi dominan, yaitu gili BIDARA.




Foto lampiran terakhir:
ini adalah sedikit kilas ungkap singkat wajah pulau Petagan, yang merupakan gugus pulau bertetangga dengan gili Kondo dan gili Bidara. Umumnya tandus...dan sedikit menampilkan aura Sabana dengan hamparan ilalang kering. Sehingga menampilkan dominasi sebaran vegetasi yg mampu beradaptasi dengan cuaca terik. Semisal Kaktus liar. Bidara dan beberapa asosiasi mangrove.
Kini pulau Petagan kian semarak Hijau sepanjang lingkar timur pulau. Karena eks lokasi proyek penghijauan yang pernah di tangani dalam kerjasama bilateral 2 negara. Indonesia - Jepang, melalui kolaborasi instansi alur departeman Kehutanan dan JICA. (Japan-International Cooperation Agency)

Friday, November 6, 2009

utak-atik logo HIJAU

a GREENist...as a green-piece !!! scuil pcinta HIJAU

Thursday, November 5, 2009

figur Bidara asal Arab....

kebetulan dapet vegetasi tkait. Bidara negri asal Arab.... secara fisik hampir sama dengan pohon "Goal" asal lokal sumbawa. Batang pokok punya kulit rekah-rekah. Ranting kurus dan di lengkapi duri khas. Beda spesifik pada ukuran daun. Bidara asal pulau Sumbawa lebih kecil-kecil. Sementara punya Arab ini lebih lebar luas penampang daun-nya, hampir 3X ukuran daun bidara pulau Sumbawa.



Tuesday, November 3, 2009

vegetasi & lansekap Sumbawa.....

Mungkin bagi anda yang pernah kunjung pulau Sumbawa, dominasi kering sabana bukanlah hal istimewa. Bisa dibilang begitu, sebab nyaris sepanjang jalur lintas aspal kita akan disuguhi pemandangan yang sama. Sebuah paras bumi samawa, pengejawantahan negeri langit. Julukan yang sering saya sebut berkiblat pada konotasi kosakata kitabullah. Fis samawati wama fil ardh. Bertemunya langit dan bumi.
Subsidi aksi ladang berpindah memang kerap disebut sebagai kontribusi nyata terhadap kondisi yang ada. Ladang-ladang terbengkalai. Hanya termanfaatkan ketika musim hujan datang. Petani ladang mulai unjuk singsing lengan. Musim beralih. Mayoritas semak belukar mengisi petak demi petak. Kemilau warna sabana...saat kemarau tiba.
Selama ini pula Sabana seolah ciri khas tanah Samawa. Padahal jika kita sempatkan kunjung kawasan zona bebukit, masih banyak rimbun kanopi. Belantara yang menawarkan sensasi hijau. Daerah ikatan air. gambaran hutan tropis. Hanya kawasan pinggir saja yang tampak digerogoti ulah penebangan liar.


Sekilas bahas dominasi vegetasi di pulau Sumbawa, sekedar menggali fenomena warna sabana. Diliat dari variasi kawasan ketinggian sedang hingga rengkuh jarak wilayah pesisir. Ada beberapa tanaman lokal, secara umum mampu ber-adaptasi di saat datang kemarau. Mereka kategori mayor komponen, sebut saja Bambu duri (Bambusa spinosa), Jarak (Jatropha gossypifolia), pohon Asem (Tamarindus indica). dan terakhir Bidara. Warga lokal menyebutnya 'Goal', bahasa latin disebut Ziziphus mauritiana.

Referensi menarik ada menyebutkan tentang kajian madu dengan vegetasi jenis terakhir. Bahwa nektar bidara merupakan makanan pokok para komunitas lebah liar yang bermukim di belantara pulau Sumbawa. Pepohonan 'goal' dianggap sebagai sumber daya hayati utama para lebah. Mengais sari bunga...sekaligus menimbun getah tubuh berupa madu. Dan menyimpan di sarang sebagai cadangan makanan para larva.
Secara fisik, Bidara tampak seperti jenis tanaman pantai. Persis bentuk Avicienna marina. Karena pola sebaran mereka juga meliputi zona pesisir. Bersinggungan dengan vegetasi dan perdu lain. Namun akan jelas berbeda klo diamati lebih seksama.
Daun bidara berbentuk oval - helai tipis. Terlebih gampang identifikasi karena memiliki duri khas di sekujur batang dan ranting. Demikian juga rasa, sensasi campuran manis-masam dan pahit. Bagi orang yang pertama kali melihat pasti sedikit agar mencibir. Seolah buah liar tanpa prediksi kenikmatan terlampir. performa remeh-temeh.
Penilaian kadar tampil luar tadi justru beda setelah mendalami kajian khasiat terkandung pada buah bidara. Secara umum buah bidara bermanfaat untuk menguatkan kecerdasan otak, memperlancar makanan di usus, Menghilangkan penyakit kuning, menghaluskan kulit, meningkatkan selera makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan penyakit lambat haid.
Kembali pada Madu. Kemampuan bidara survive di lahan kering menjadikan sensasi pembeda. Otomatis mempengaruhi kandungan kadar air yang rendah pada nektar. Sehingga tidak heran ada anggapan hanya madu Sumbawa yang mampu menyamai kualitas madu arab. Di arab hanya terkenal keberadaan 2 vegetasi dominan, Kurma dan Bidara. Hanya saja bidara negri Arab agak beda. Ukuran daun agak lebih lebar dan kaku. Hampir luas tampang daun 3 kali ukuran daun bidara Sumbawa.
Paling tidak wacana ini sedikit memberi gambaran kilas balik. Bahwa sesuatu yang terabaikan selama ini tidaklah menyimpan manfaat. Semoga "goal" menjadi buah eksotik di negri sendiri. Tujuan angkat pamor Bidara, Goal... also as my purpose....


Monday, November 2, 2009

kans tampil di database UKM

Berita cukup menggembirakan. Beberapa hari kemarin saya mendapat kontak via e-mail dari seorang dosen dari Bandung. Cukup singkat pesannya. Saya diserahi sebuah lembar virtual kuisioner yang kudu diisi. Inti-nya tentang peluang promosi di lahan konvensional. Perihal geliat usaha berbagai bidang yang dilakukan para usahawan di seluruh tanah air. Pak dosen ini bernama Budi Purnomo. Sedang menggagas kerjasama dengan kementrian negara Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Mandiri). Membuat semacam buku katalog yang berisi Database UKM yang berada di seluruh Indonesia.

well, semoga ini pertanda baik. Setidaknya pendampingan dan pola kemitraan yang sedang saya bangun bisa sedikit mencerahkan bagi komunitas perambah hasil hutan. Melongok jauh kebelakang. Ternyata ada korelasi dari nimbrung kegiatan beberapa tahun lalu. Hmm....seksi usaha dari sebuah koperasi. Dulu bernama Koperasi Jasa Wisata Rinjani. Tempat saya nimbrung usaha wisata penyelaman.

??????????????


guyonan gak nyambung blas!!!
dengan mengkonsumsi madu alam
bukan brarti para wanita bakal "was-was"
swear!!!!
gak ada kaitan dgn konotasi SIAP di MADU

Friday, October 30, 2009

Dedikasi profile… on cartoon style

Mengamati langsung aksi para pemetik madu di habitat outdoor memberi banyak input inspiratif. Dengan peralatan sederhana mereka jalani pekerjaan itu dengan penuh keceriaan. Sekedar utas tali secukupnya. Kadang mengandalkan beberapa paku ukuran 15 cm, sebagai media bantu pijak topang tubuh. Cukup di tancap sesuai jarak jangkau yang di-inginkan. Aksi ini dilakukan bila hendak memanjat pohon tinggi dengan lingkar diameter lebar. Tanpa ada sarana bantu penghantar hinggap. Semisal lengan percabangan.

Aksi mereka terlihat cekatan. Lebih pukau lagi sama sekali tanpa peralatan pengaman yang memadai. Gak ada bekalan pernik mountaineering gear, seperti yang dipakai para hobbyst panjat tebing. Selalu diintai resiko terpeleset…jatuh hujam tanah. Tapi semua itu di tepis dengan niat tulus.

Saya menjuluki mereka Manusia tokek… yang kemudian menjadi ikon figure utama karakter di komik yang saya bikin. Sayang gak bisa saya terusin. Baru sekedar profile pembuka. Segmentasi naratif-nya sederhana saja :

Mengulas kisah tentang bocah dari daerah. Belantara adalah background lingkungan alami. Activist lingkungan sejati. Profesi-nya pencari madu alam dan sesekali berburu sarang burung wallet. Bak pendekar , dia punya rutinitas kunjung ke berbagai kompleks rimba di nusantara.



Hingga belakangan dia miris. Aksi illegal lodging kian ganas. Belum lagi upaya lain aksi penambangan yang menggaruk eksotis wajah rimba. Dengan dalil consensus, legalitas izin. Hingga sekali waktu. Saat di hutan, si geyco-man “kampong” mengalami kjadian unik. Di gigit seekor tokek-bokek, yang menurut sanro* (julukan tabib Sumbawa) Air tanah yang selama ini aman diminum ternyata telah terpolusi limbah tambang. Si tokek mengandung, nggak sengaja sruput bahan kimiawi tertentu. Mendadak struktur DNA internal si tokoh sentral mengalami perubahan. (sedikit contek seperti contoh kasus Spiderman).

Tidak mau berpangku tangan, si tokoh kini menyingsingkan lengan. Gelar aksi selanjutnya! Super hero baru telah lahir! Meski asal kampung… tapi memiliki dedikasi global. Dia tidak hanya lagi mengenal gelayutan antar tajuk pohon. Kini mulai merambah gedung-gedung pencakar langit di kota-kota besar. Gak silau beda nuansa peradapan. Berjiwa social dan penolong bagi sesama yang membutuhkan. Humanisme ala manusia huma…..,


Go..Go..Go… manusia Geyco! Aida merang peee!!!!*




key note :

Sanro : Profesi tabib tradisional masyarakat asli Sumbawa. Dalam strata komunal , menduduki porsi yang patut di hormati. Hasil karya mereka yang terkenal berupa Minyak Sumbawa. Terbuat dari berbagai ramuan akar tetumbuhan asli belantara kawasan sekitar. Dan bahan lain tentunya. Pengolahannya diliputi suasana religius, melibatkan beberapa asisten pria, dan tabu melibatkan pihak perempuan. Prosesi prilaku ritual dilakukan dengan minimalis dialogis. Cukup kode etik isyarat tangan. Momentum garap paling tepat adalah jelang tiba Maulid Nabi. Khasiat terbukti mumpuni. Penawar berbagai penyakit, baik sebagai oles maupun minum. Salah satu produksi Minyak Sumbawa yang tersohor berasal dari daerah bernama Batu Rotok.


Aida Meraaang Pee!! : Ujaran khas orang sumbawa berkonotasi rasa takjub. Seolah celetukan..."wah hebatnya!!". Tentu saja dengan cengkok alamiah entitas warga mereka. Via tulisan jadi rumit di bayangkan.

Serba-serbi perihal madu

Fakta unik tentang Madu


Madu memiliki tipikal kekentalan tertentu. Ibarat kode SAE (standar kepekatan) oli pelumas kendaraan bermotor. Namun ada “standarisasi” bagi kalangan pemetik madu alam, kental dan agak encer. Berdasarkan periode musim pada saat pengambilan di lokasi. Madu yang dipanen pada saat musim kemarau akan lebih kental. Beda dengan madu yang di-panen saat pemetikan di musim penghujan. Sedikit memiliki beda nuansa “rasa”. Akibat pengaruh kadar air. Madu yang diambil saat masa penghujan sedikit lebih encer. Rasa cenderung manis-masam. Persis sensasi ‘taste’ sang larva lebah. Walaupun rada encer, bukan berarti menurunkan kualitas madu. Tetap memiliki kandungan nectar bunga berbagai jenis. Saat disimpan (terutama media plastik : jurigen atau botol bekas kemasan air mineral) factor kandungan-kandungan gas dapat mengembungkan wadah simpan (storage). Ini sudah tabiat “khas” madu alam. Bukan karena campuran bahan efek tertentu. Sebagian oknum anggap campuran soda. Konsumen yang tidak paham, kerap mencurigai-nya reaktif madu dengan gelagat ini telah di palsu oleh para pemetik. Di pasaran umum pamor madu asli jadi jatuh. Sementara tidak bisa dikesampingkan, “pihak” tertentu tetap membutuhkan stok yang benar-benar asli. Sebab benar-2 paham khasiat kandungan madu alam.

Musim penghujan adalah peluang vegetasi untuk berbenah diri. Dominasi penampilan hijau. Rimbun dedaun…juga peluang hadir bagi generasi bunga baru. Efek rasa madu manis mix-masam tadi diyakini para oknum pemetik karena dampak sumbangsih jenis pohon tertentu. Terdakwa-nya adalah komunitas pohon Asam (Tamarindus indica). Fakta-nya, pohon Asam memang jenis pohon dominan di kawasan pulau Sumbawa. Mudah di temui di variasi hamparan lansekap Sumbawa. Baik zona dataran rendah, sedang dan tinggi di jajaran belantara be-bukit. Bagi para madu pekerja yang bertugas rutin pengumpul nectar multi sekar, tentu saja pepohon dominan akan menjadi sasaran kunjung utama. Simpul mudah, bisa dipastikan klo dapet madu dengan sensasi rada asam adalah muasal pulau Sumbawa. Sebab di Lombok minim terdapat populasi sebaran pohon asam.




Kasus lain madu asal pulau Sumbawa. Bilangan lingkup Bima&Dompu. Kadang ada yang miliki rasa (tetap dominan manis) agak sedikit pahit gak kentara. Sensasi ini akan terasa di indera lidah. Bukan tanpa sebab. Tapi merupakan pengaruh unsur bawaan pohon tertentu. Orang lokal menyebutnya pohon Songa atau Songga (Strychnos ligustrina), kandungan kayu songa terkenal pahit. Dan bagi pribumi disana menyebutnya sebagai salah satu bahan farmasi, obat tradisional. Opsi penyembuh penyakit pegal. Bahkan, ada pengrajin daerah yang telah berkreasi dgn bahan kayu songa. Berupa cangkir unik. Terdapat ceruk rongga tengah. Dituangi genang air. Dilarut beberapa jenak. Selanjutnya diminum. Soal rasa, jangan tanya lagi. Benar-benar legit-pahit!! Dianggap jamu tradisional bagi warga setempat.

Masa petik panen madu, biasa diawali dari hasil survey personil tim pemetik madu. Biasa lokasi yang bakal di “santroni” merupakan kabar dari pekerja ladang tepian kawasan belantara. Maupun perambah hasil hutan yang acap keluar-masuk rimba. Secara tidak langsung berperan sebagai informan. Bisa berupa petunjuk ala kadar, bisa juga berharap imbalan selayaknya. Prosentase jatah madu.

Ada saja hari keberuntungan tidak berpihak. Sarang lebah liar yang siap di panen ternyata sekedar sarang hunian, tanpa kadar isi madu sama sekali. Hal ini kerap dialami oleh para pemetik madu alam. Penjelas krono-logis, madu yang tersimpan disarang tadi telah habis di konsumsi para larva lebah. Sebab merupakan stok makanan dalam tahapan siklus hidup. Dari larva menjadi lebah remaja. Wajar sarang itu kosong….para pemburu madu hanya bisa maklum situasi. Pulang dengan tangan hampa. Berharap kais rejeki di bilangan pelosok bagian belantara lain. Dan itulah suka-duka prosesi rutinitas kerja mereka. Merunut liku setapak… gatal-gatal akibat usil serangga. Berkemah di habitat alam terbuka dan bekalan secukupnya.


Madu asli alam yang paling “baru” dipanen bagi saya pribadi memiliki keunggulan tersendiri. Terutama semerbak aroma harum kembang hutan. Sangat khas nuansa alamiah. Warna-pun sedikit lebih kuning bening. Sejurus durasi waktu penyimpanan berjalan, aroma bunga tadi perlahan mulai berkurang. Begitu juga warna beranjak kuning agak coklat muda. Terlebih pada stok madu tua. Warna-nya akan menjadi coklat tua.


NOTE : tentang rasa khas asem madu Sumbawa silahkan intip link di SINI

Tuesday, October 13, 2009

stok Madu terbaru....

Stok Madu Alam baru panen. tanggal 11 Okt 2009. lokasi petik zona Tambora. Doro Ncanga - Dompu NTB. (Kawasan kaki gunung TAMBORA). opsi konsumsi sirup hadiah Alam..non ASPARTAME. ayo bagi rekan yg minat....., kontak xL 081936712337.


porsi kemasan POCARI 2 liter (3 botol Orson)
porsi kemasan AQUA 1,5 liter


porsi jurigen 5 liter = 7 sajian botol Orson

peta lokasi di pulau Sumbawa-NTB


NOTE :

1 paket madu kemasan POCARI terbeli rekan dari DENPASAR. (Agus Budiono) - 16 Okt 2009.
1 paket kemasan 1,5 liter terbeli rekan MADIUN (Fikri Hasan Abdat) - 28/okt/2009

stok terjual....

Masa Panen : Awal Ramadhan
Tanggal : 6 Oktober 2009
Jurigen 5 liter - sajian isi 7 botol (Orson)
buyer : Tri Ari Setyastuti (SIDOARJO)

Friday, October 2, 2009

AVES endemik NTB

terkait tema MADU,
Di Lombok juga ada spesies burung yg merupakan spesies endemik NTB. dijuluki burung ISAP-MADU Topi Sisik, nama latin Lichmera lombokia. sebagaimana ciri khas utama-nya, memiliki model paruh langsing dan runcing. Berfungsi bak pipa sedotan khusus. Mendatangi berbagai macam bunga..untuk menghisap nektar. Persis seperti tabiat Lebah madu hutan.

Berikut saya sertakan data pelengkap di kutip dari buku PANDUAN LAPANGAN "Burung-Burung Di Kawasan Wallacea" - Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. edisi keluaran BirdLife International - Indonesia Program.


informasi ekologi setiap jenis (hal 171)
627. Isap Madu Topi Sisik Lichmera lombokia
Scaly-crowned Honeyeater

Sebaran : ENDEMIK di NTB : Lombok, Sumbawa, Flores
Status dan Habitat : Umum pada ketinggian yang lebih tinggi. Menghuni hutan primer dan hutan yang rusak, semak dan lahan budidaya yang pohonnya sedikit. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1600+ (sebagian besar di atas 1000m - Lombok) ; hanya didataran tinggi, pada ketinggian 800m danlebih tinggi ( Sumbawa ); dan pada ketinggian 700-2140m (sebagian besar di atas 1000m - Flores)





referensi sekedar kertas!!!

motivasi terselubung... ikutan diklat Kader Konservasi penyelenggara KSDA, saking kepingin dapet kartu Anggota Kader konservasi... hingga kini gak pernah jadi!!! ntar lagi status KSDA kian raib fungsi. semata pingin dapetin akses gratis di gerbang demi gerbang Taman Nasional dan lain-nya...,

ternyata saya memang gak di takdirkan bisa leluasa di jalur formal, dan memang terbukti masih terbuka jalan lain.... kurikulum alam terbuka... aktivitas outdoor!!!



Wednesday, September 30, 2009

Personal Figure on TEAM

Amaq NASRI,
kini telah mencapai usia sekitar 70 tahun. Dikenal dengan lekat debut alias pak Bandeng. Merupakan tokoh sentral tim perambah, pemburu madu hutan. Sudah cukup banyak makan pengalaman di kegiatan usaha perambah hasil hutan. Aksi-nya hilir-mudik dua pulau besar, Lombok dan Sumbawa. Rumah berdomisili di Sekotong - wilayah Lombok Barat.
Aktif usaha terkait sejak tahun 50-an. Kala silam juga pernah memiliki bisnis sampingan rana hutan. Berburu burung Kakak-Tua. Namun sudah lama ditinggalkan sejak menyadari bahwa tindakan tersebut tidak bermuatan tema konservasi berkelanjutan.


si AZHARI (NASRI junior)
bocah bungsu - putra pak Bandeng. Usia kini 17 tahun. Pendidikan terakhir enyam hingga lulus di bangku ibtidaiyah. (setingkat SMP). Bagi pak Bandeng, dia adalah cikal bakal yang diharapkan sebagai penerus usaha.
Job genetis yang tentu saja di transfer melalui terapan pendidikan lingkungan di lapangan.
Cukup belia, dan diketahui sebagai oknum termuda di antara para anggota tim yang lain.


Me... alias saya!!!
merangkap sebagai seksi pemasaran madu hutan. lagi belajar menerapkan Marketing on-line di rana virtual. Juga rangkap seksi Dokumentasi usaha terkait. Sekedar melampiaskan hasrat avonturir di waktu senggang. Hobi menyalurkan letup adrenalin pada kegiatan yang bertema konservasi lingkungan. Sekaligus menyerap aspirasi di habitat alam terbuka. media penyembuh yang mudah...murah...dan meriah! setidaknya masih saya diyakini hingga kini.
Kian terpacu sejak di baptis jadi kader konservasi binaan KSDA.
Obsesi sederhana lain, mempelajari hakikat social working ala komunitas warga lebah. An-NAHL.....,