Friday, December 31, 2010

spasi WAKTU......,


adalah WAKTU yang ter-BAHARU-kan....
tidak sekedar pilihan FONT!

(Wal ASRI)

Tuesday, November 9, 2010

BEE- a MAN in action (2)

Catatan akhir Oktober 2010....,
Agak kontras sejak awal daki punggung bukit level bawah. Panas nanar... pelik terik. Sajian aspal kasar hanya 1/3 lintas durasi. Lanjut gumpal formasi pecahan batu gunung, sangat gak layak dijuluki tipe makadam. Mengiris tengah jalanan pemukiman transmigran lokal, warga kaki Rinjani seputar zona Lombok Timur.
Adrenalin avonturir kian terpacu selagi jalur tempuh kian menggunduk batu cadas tuju kampung atas (high-lander), sisa erupsi Rinjani masa lalu. Tarikan gas motor bebek lebih nikmat sendat ala trial. Garuk paras tanah bin batu... tanjak dan lagi tanjak. Hingga tiba di batas pinggir desa Bukit Jeringo.

Belum cukup! di poin ini hanya sebagai halte singgah parkir motor. Selanjutnya kudu menempuh liku setapak. Belah bukit. Lintas huma dan cokol bivak.. setapak semak... hingga terabas liku setapak masuk kawasan rimba. Berbaur dengung satwa.. dan lembab sisa embun. Cukup kuras tenaga genapi pegal langkah durasi 40-an menit. Tapi dadak sirna akibat poin of view pinggir tebing. Nganga jurang dan kelilip jauh lansekap teluk Pelabuhan Kayangan ~ Lombok. Basuh penat betis di baringan teduh kanopi... kuras jelaga paru berganti hawa ion negatif. Amboiiiiii....Sepoiiii....,

Rehat jenak,
Gilir kini aksi dokumentasi. Sebab ini adalah tugas utama regu kami datang. Di bivak terpal biru sudah bercokol para pemburu madu. Kepul tungku di batang kayu rebah.. mengundang aroma lapar. Sebagian personal masih hilang di balik punggung atas bukit. Mengumpulkan berbagai persiapan bahan tahap aksi kerja. Terutama utas akar gantung dan tipe merayap yang bakal dikemas jadi baku tangga panjat. Untuk detil silahkan ikuti narasi per-segmen gambar dibawah ini :




observasi pertama adalah memahami lokasi sarang
sekaligus mempelajari tingkat kesulitan dan pematangan rencana panen

cukup curam...
lintas lingkar searching poin

tepat dinding tebing...
Bingo!!!!

Perhatikan seksama..., persis dibawah jorok tebing
zona over-hang adalah kumpulan koloni sarang Apis dorsata (lebah hutan)


di bilik atas teras jurang
team-work memulai tugas utama..
Hand in Hand... hasta karya...

sebagian mulai memotong tonggak kayu
per-satuan ukur yang dikehendaki.


kinerja simpul utas akar kayu
ukuran besar bahasa lokal disebut "kelak"
ukuran utas kecil sebagai lilit simpul di sebut "sesaot"


utas 2 bentang jalur mulai di sisip anak tangga...,


tepat pinggir jurang... utus satu oknum
aksi descent... mengukur kedalaman rentang tangga..


tanpa aba-aba.... ya! action...!

belayer on position...

siapkan safety-knot (simpul pengaman) taut akar pepohonan

mulai menurunkan tangga....,


sosok pembimbing lintas jalur siap di posisi...

penempatan jalur tangga disesuaikan
pada posisi sarang yang akan dipetik-panen

contoh 2 sarang muda yang telah diperik...


sebagian formasi sarang dan kantung penyimpanan madu
tampak masih terbuka. istilahnya belum ter-SEGEL.


Tambahan :
intinya peralatan panjat tebing yang dipakai para pemburu madu hutan bisa menggabungkan bahan yang berasal dari alam juga tali buatan pabrik.


dan ini saya...., menikmati prosesi kegiatan yang berlangsung....,

Wednesday, October 27, 2010

BEE- a MAN... in action !!!!!

Another time... another place....,
Kesempatan lain bagi saya menyelami kehidupan para pemburu madu lebah hutan. Sekaligus menikmati sajian wajah alam. Merujuk kaji ulang sederet ayat. Utamanya, firman sang Tuhan kepada komunitas lebah. "dan buatlah sarang di pohon... dan tempat tinggi"
Inset pembuka ini adalah lokasi di Dataran sedang, hutan Pusuk. Tepat di pinggir jalan sepanjang perjalanan antara kota Mataram menuju kabupaten Pemenang (bagian kabupaten Lombok utara). Kurang jelas, maklum sekedar hasil jepretan Hape. Terlalu kontras melawan back-ground bias langit. Tampak si tokoh sentral, pak Bandeng sedang memanjat pohon diameter besar. Hanya bekal lintas pijakan berupa tancapan paku. Melawan gravitasi...upaya kais rejeki.

NEXT,
Berikut adalah kompilasi foto kunjung wilayah bagian timur pulau Lombok. Kawasan dekat pintu masuk pepohonan besar, spot wisata LIAN. dan merupakan bagian kaki gunung Rinjani (tentu-nya sudah di survey sebelumnya). Paras alam terlihat lebih kering, nuansa Sabana dan lingkar kawasan semak belukar. Sisa sistim ladang berpindah. dan beberapa spot reboisasi pemerintah upaya konservasi hijau. Vegetasi homogen. Selebihnya ikuti narasi per-gambar.....,


para Bee- a Man susuri setapak kerontang...
lepas gerbang aspal terakhir...

Lokasi masih jauh... tuh ujung sana....,


rehat sejenak... bermukim bawah rindang kanopi
mengisi senda gurau sisip semangat avonturir


tiba di bibir jurang... apit 2 lembah.
prepare manual gear... bentang tali dan ikatan simpul.
campur jilatan terik dan cucuran peluh.


Well... ini dia sarang Apis dorsata (si Lebah liar)
menempel di tonjolan tebing batu


guidance rope... tali pembimbing utama.
cabang kayu yang terikat adalah sarana pijak sang pemetik
sangat membantu saat naik (ascent rope)

tahap berikutnya,
memulai fogging... usir kawanan lebah.


Sarang terlihat bersih dari kawanan lebah
ember wadah penampung sarang mulai diturunkan...


zooming picture from side angle...,
pemotongan sarang dimulai


Komplit!!! sarang siap di peras...,

Monday, September 20, 2010

stok baru : MADU SUMBAWA

deskripsi :
stok madu Alam. Baru panen dari hutan sekitar kaki gunung Tambora ~ wilayah kabupaten Dompu. Wadah jurigen 5 liter. isi sekitar 8 botol ukuran 630 mL.
Silahkan bagi yang membutuhkan.

kontak / sms : 081-936-712337 (xL)
ayo stok terbatas.....,

NOTE permakluman : stok habis terjual.



Wednesday, August 4, 2010

Limit STOK....

musim beralih.... koloni lebah alih generasi. Larva-larva tumbuh jadi lebah dewasa. Kantung sarang pada kosong... konversi menuju kemarau. Kini masih tersisa sedikit hasil panen. Cuma tersedia 6 packing kemasan isi 500 mL.
silahkan kontak 081-936-712337 bagi yang membutuhkan.....,

NOTE : stok habis.... SOLD OUT!!!!


Tuesday, August 3, 2010

CONTOH madu alam... ASPAL

Amati seksama,
secara fisik bisa diamati nuansa beda layer larutan dalam botol. Dan ini memang madu palsu, atau mungkin sudah campuran dengan prosentase gak jelas. Pada label stiker (maaf! gak saya tampilkan gamblang demi alasan kode etik & privasi pihak tertentu) di sebutkan bahwa ini adalah Madu ASLI HUTAN.
Dilematis, paritas madu ini juga banyak beredar di pasaran lokal wilayah NTB. Alasan klise, tentu demi dulang untung. Relevansi dan efek samping legenda madu khas daerah Sumbawa. Manusiawi, bisa di maklumi..., tapi sebagai bentuk dusta tentu gak bisa di tolerir. Terlebih bila konsumen membutuhkannya sebagai mediasi khasiat penyembuhan. Bukan efek mujarab yang didapat, tapi malah sakit hati. Kecewa.., paling parah menimbulkan penyakit baru. Su'udhon berkepanjangan.... makin buruk sangka tiap mau beli madu dengan embel-2 kata ASELI. Dan itu wajar sebagai bagian selubung aksi-reaksi.




pertama kali beli warna madu masih berbaur
tapi jelang durasi waktu akan terpisah beda layer larutan
membentuk format bening dan keruh.

amati lebih dekat.....,

timbunan gumpal kuning di ceruk botol bukanlah propilis, senyawa tanin alias lem khas yang dihasilkan lebah sebagai bahan menambal sarang. Namun lebih identik timbunan gumpal kental gula. Biasanya semakin hari akan kian mengkristal.

scuil bagian stiker label botol *


* Kode etik yang harus dipahami : Ini sekedar ulasan hipotesa pribadi saja. Pertama, yang tragis terdapat logo resmi instansi pemerintah, Dinas Kehutanan propinsi NTB yang menyatakan bahwa produsen (kelompok tani) merk ini adalah binaan instansi terkait. Lebih gamblang bilang ini madu asli muasal lebah "Apis dorsata" khas hutan Sumbawa. Bahkan, dilengkapi surat ijin resmi dari Dikkes dan tanda daftar Industri.
keDua, bisa jadi label stiker usaha ini sudah dicontek oleh pihak pemalsu. Ditengarai cukup banyak bertebaran modus operandi semacam ini. Sudah menjadi gejala lumrah, ketika hasil madu asal Sumbawa tersohor sejak lama. Banyak pihak yang ingin memanfaatkan segi keTENARan itu demi geliat bisnis dan keruk laba gendut. Dan ini bisa dari beragam oknum. Tentu saja yang dirugikan adalah penyandang nama label produk yang di-PALSU-kan tadi. Susah payah membangun citra usaha, lantas tercoreng akibat getah perbuatan buruk pihak lain. Dompleng merk sekena-nya.


Sunday, August 1, 2010

BACA sarang LEBAH...

Share wacana...,
Sekali waktu, via imel saya mendapat cuplik tanya terkait kondisi sarang lebah di habitat belantara alami. Apakah berpengaruh terhadap kualitas madu yang di simpan? Artinya, Secara habitat ideal cukup berperan maksimal sebagai media storage. Untuk menjawab itu saya mencoba nukil referensi dari website tetangga, http://maduterapi.blogspot.com

perihal Pembentukan Koloni dan Sarang :

Ratu menghasilkan feromon, --senyawa kimia pemersatu koloni dalam satu kesatuan terorganisasir (Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan, 2003). Pembentukan koloni lebah diawali dengan pertempuran sengit antara ratu dengan calon ratu. Jika ada calon ratu baru, larva dimatikan oleh ratu. Jika ada yang sempat lahir, ratu yang lama bertarung dengan ratu baru hingga salah satunya mati atau ratu yang kalah meninggalkan sarang diikuti sebagian lebah pekerja yang setia. Biasanya ratu yang eksodus justru ratu tua, dan kemudian membentuk koloni baru. Ratu tua yang tidak produktif dimatikan oleh lebah pekerja dan diangkat ratu baru.
karena di tempat lama sumber pakan dan air berkurang, sarang terlalu panas, kena gangguan penyakit atau ada pengganggu (pemangsa) yang terus-menerus.*
Sarang lebah tersusun dari jajaran heksagonal yang merupakan tempat bertelur, tempat menyimpan madu dan tempat pengumpulan tepung sari bunga. Bentuk ini memiliki keunggulan dibanding bentuk bulat atau persegi (dr Adji Suranto, SpA, 2005). Bentuk heksagonal membutuhkan bahan yang relatif sedikit, tetapi memiliki kapasitas sebagai tempat penyimpan yang maksimal. Jika sarang berbentuk bulat, tentu ada ruangan yang tidak terpakai. Jika berbentuk persegi empat, pemakaian bahan jadi lebih banyak. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kg madu setiap musim.

* beberapa faktor penyebab koloni lebah madu HIJRAH

NEXT,
bisa tarik kesimpulan beberapa poin berikut :
  1. Selagi tidak terpenuhi unsur kriteria pindah/hijrah/eksodus, kualitas sarang masih penuhi standar layak sbg penyimpanan madu bagi komunitas lebah bersangkutan.
  2. Sarang terbuat dari Lilin yang dihasilkan oleh para lebah pekerja. Mengingatkan anjuran bahwa madu yang dipanen sebaiknya disimpan di bahan wadah non logam.
  3. Sarang bisa kondisi koloni Anyar, dihuni oleh komunitas lebah yang baru berpindah (dihuni oleh lebah ratu tua dan pengikut setia-nya) dari koloni sarang atau koloni Lama, notabene adalah generasi penerus struktur kekuasaan pengganti. sarang tua diambil alih ratu lebah muda dan bala pasukannya. Ini sudah menjadi trending alamiah.

OKeh.....,
Berdasarkan penjelasan tadi, kini perhatikan lampiran foto di bawah ini. Koleksi pribadi yang semoga mengungkap 2 kriteria pembeda kondisi sarang tadi.



Pelototin dengan seksama..., Ini adalah sarang komunitas lebah hutan
(Apis dorsata) menunjukkan kondisi sarang yang masih baru. warna lilin tampak putih dan sangat bersih.



selanjutnya, bandingkan dengan kondisi sarang lebah yang di panen berikut dibawah ini.
warna lilin sarang sudah keCOKLATan. Aging, sebab periodik selang waktu.
terlihat jelas indikasi kondisi sarang huni yang bertahan, maybe sekian alih lintas generasi,


seekor lebah remaja dan sebentuk larva, Apis dorsata



Perhatikan warna tubuh sang lebah pekerja status remaja ini...,
warna tubuh belum menunjukkan warna belang signifikan khas kuning-hitam.

Saturday, July 31, 2010

Hiking & Lokasi Sarang Lebah

Letih dengkul... pegel betis. Liku setapak... turun-tanjak. Dengung satwa... bivak para perambah.. pertanda buka lahan. Aksi deras hujan basuh hijau tajuk dan belukar. Menyusup lorong ilalang.... himpun lagi ion negatif.
Yah, ini sekedar beberapa kesempatan luang yang kami lakukan. Ketika di gayut stagnan jengah, pelarian akrab dengan alam. Sekaligus terapi kesehatan, murah meriah. Salah satunya cukup ber-HIKING disekitar perbukitan, lepas jauh kota Mataram. Cukup kelompok kecil. Ajang silaturahmi semesta dan baur warga dusun.
Dan bagi saya tentu ada muatan lain. Ini menjadi peluang untuk mendapatkan informasi letak sarang lebah hutan, dari para perambah yang keluar-masuk belantara. Dan seperti biasa, harus menghargai kode etik yang berlaku umum. Pihak informan selalu minta dilibatkan dalam aksi rencana panen. Bisa dengan gabung secara personal atau utus pihak keluarga yang ktiban amanat. Tentu selayak kompensasi porsi rupi'ing yang disepakati.
Setidaknya, inilah bentuk konsep kearifan lokal yang sudah lama terjalin. Habblum minannas... sosialisasi antar manusia.... kedekatan manusia dengan alam. Dan sekaligus paket kesetaraan mahluk dihadapan sang Pencipta. Mensyukuri berkah yang tersedia untuk dimanfaatkan secara arif dan bijaksana. Sinambung lestari.......,



titian bambu...


country road... take me Home


pokok pohon mati...biasa menjadi salah satu tempat mukim yg biasa
disukai
kawanan Apis dorsata.



para ibu pemetik daun kecipir


bunga liar... disalah satu sudut liku setapak
mengundang selera serangga hutan untuk mampir hirup nektar...,

spot terbuka... huma diatas bukit


jalur lintas bukit yang menuju Kawasan Hutan Lindung Kerandangan, Senggigi

boleh narsis daripada anarkis!!!!