Tuesday, November 17, 2009

sebaran bidara di Lombok

17 November 2009
Perjalanan kemarin ke Pelangan (Sekotong Timur)jd pluang tersendiri mengamati vegetasi Bidara laut. Rupanya masih tersedia cukup banyak sebaran di sepanjang pesisir wilayah Sekotong. Setidaknya cukup sebagai gambaran kesamaan sebaran kemiripan antara pulau Lombok dan Sumbawa. Lingkup lansekap Nusa Tenggara Barat.
Secara fisik hampir sama. tipikal penampang daun kecil-kecil. sekitar 2-3 Cm. Tampak berbeda dengan diameter daun pohon Bidara, vegetasi asli tanah Arab (lihat posting sebelumnya)..
Dari sekedar pengamatan cepat...rapid observasi, Beberapa vegetasi Bidara mulai kelihatan dari sejak menelusuri daerah Lembar. Semenanjung lingkar liuk aspal di pesisir pinggir pantai Sekotong, hingga mencapai Pelangan dan kawasan Bangko-Bangko. Secara fisik kondisi alam berparas kering kerontang. Layaknya lansekap Sumbawa. Sudah menjadi tipikal khas kawasan kering di garis Wallacea.
Lompat ke wilayah timur pulau Lombok, kumpulan vegetasi bidara juga masih banyak ditemui. Terlebih bila kita menyempatkan diri mengunjungi gugus salah satu pulau dengan debut Gili Lampu. Di juluki gili Lampu oleh warga karena memang terpasang onggok mercusuar, tepatnya di Gili Petagan. While, masih tersedia 2 gili kecil lain. Gili Kondo dan 1-nya lagi memang berjuluk khas vegetasi dominan, yaitu gili BIDARA.




Foto lampiran terakhir:
ini adalah sedikit kilas ungkap singkat wajah pulau Petagan, yang merupakan gugus pulau bertetangga dengan gili Kondo dan gili Bidara. Umumnya tandus...dan sedikit menampilkan aura Sabana dengan hamparan ilalang kering. Sehingga menampilkan dominasi sebaran vegetasi yg mampu beradaptasi dengan cuaca terik. Semisal Kaktus liar. Bidara dan beberapa asosiasi mangrove.
Kini pulau Petagan kian semarak Hijau sepanjang lingkar timur pulau. Karena eks lokasi proyek penghijauan yang pernah di tangani dalam kerjasama bilateral 2 negara. Indonesia - Jepang, melalui kolaborasi instansi alur departeman Kehutanan dan JICA. (Japan-International Cooperation Agency)

Friday, November 6, 2009

utak-atik logo HIJAU

a GREENist...as a green-piece !!! scuil pcinta HIJAU

Thursday, November 5, 2009

figur Bidara asal Arab....

kebetulan dapet vegetasi tkait. Bidara negri asal Arab.... secara fisik hampir sama dengan pohon "Goal" asal lokal sumbawa. Batang pokok punya kulit rekah-rekah. Ranting kurus dan di lengkapi duri khas. Beda spesifik pada ukuran daun. Bidara asal pulau Sumbawa lebih kecil-kecil. Sementara punya Arab ini lebih lebar luas penampang daun-nya, hampir 3X ukuran daun bidara pulau Sumbawa.



Tuesday, November 3, 2009

vegetasi & lansekap Sumbawa.....

Mungkin bagi anda yang pernah kunjung pulau Sumbawa, dominasi kering sabana bukanlah hal istimewa. Bisa dibilang begitu, sebab nyaris sepanjang jalur lintas aspal kita akan disuguhi pemandangan yang sama. Sebuah paras bumi samawa, pengejawantahan negeri langit. Julukan yang sering saya sebut berkiblat pada konotasi kosakata kitabullah. Fis samawati wama fil ardh. Bertemunya langit dan bumi.
Subsidi aksi ladang berpindah memang kerap disebut sebagai kontribusi nyata terhadap kondisi yang ada. Ladang-ladang terbengkalai. Hanya termanfaatkan ketika musim hujan datang. Petani ladang mulai unjuk singsing lengan. Musim beralih. Mayoritas semak belukar mengisi petak demi petak. Kemilau warna sabana...saat kemarau tiba.
Selama ini pula Sabana seolah ciri khas tanah Samawa. Padahal jika kita sempatkan kunjung kawasan zona bebukit, masih banyak rimbun kanopi. Belantara yang menawarkan sensasi hijau. Daerah ikatan air. gambaran hutan tropis. Hanya kawasan pinggir saja yang tampak digerogoti ulah penebangan liar.


Sekilas bahas dominasi vegetasi di pulau Sumbawa, sekedar menggali fenomena warna sabana. Diliat dari variasi kawasan ketinggian sedang hingga rengkuh jarak wilayah pesisir. Ada beberapa tanaman lokal, secara umum mampu ber-adaptasi di saat datang kemarau. Mereka kategori mayor komponen, sebut saja Bambu duri (Bambusa spinosa), Jarak (Jatropha gossypifolia), pohon Asem (Tamarindus indica). dan terakhir Bidara. Warga lokal menyebutnya 'Goal', bahasa latin disebut Ziziphus mauritiana.

Referensi menarik ada menyebutkan tentang kajian madu dengan vegetasi jenis terakhir. Bahwa nektar bidara merupakan makanan pokok para komunitas lebah liar yang bermukim di belantara pulau Sumbawa. Pepohonan 'goal' dianggap sebagai sumber daya hayati utama para lebah. Mengais sari bunga...sekaligus menimbun getah tubuh berupa madu. Dan menyimpan di sarang sebagai cadangan makanan para larva.
Secara fisik, Bidara tampak seperti jenis tanaman pantai. Persis bentuk Avicienna marina. Karena pola sebaran mereka juga meliputi zona pesisir. Bersinggungan dengan vegetasi dan perdu lain. Namun akan jelas berbeda klo diamati lebih seksama.
Daun bidara berbentuk oval - helai tipis. Terlebih gampang identifikasi karena memiliki duri khas di sekujur batang dan ranting. Demikian juga rasa, sensasi campuran manis-masam dan pahit. Bagi orang yang pertama kali melihat pasti sedikit agar mencibir. Seolah buah liar tanpa prediksi kenikmatan terlampir. performa remeh-temeh.
Penilaian kadar tampil luar tadi justru beda setelah mendalami kajian khasiat terkandung pada buah bidara. Secara umum buah bidara bermanfaat untuk menguatkan kecerdasan otak, memperlancar makanan di usus, Menghilangkan penyakit kuning, menghaluskan kulit, meningkatkan selera makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan penyakit lambat haid.
Kembali pada Madu. Kemampuan bidara survive di lahan kering menjadikan sensasi pembeda. Otomatis mempengaruhi kandungan kadar air yang rendah pada nektar. Sehingga tidak heran ada anggapan hanya madu Sumbawa yang mampu menyamai kualitas madu arab. Di arab hanya terkenal keberadaan 2 vegetasi dominan, Kurma dan Bidara. Hanya saja bidara negri Arab agak beda. Ukuran daun agak lebih lebar dan kaku. Hampir luas tampang daun 3 kali ukuran daun bidara Sumbawa.
Paling tidak wacana ini sedikit memberi gambaran kilas balik. Bahwa sesuatu yang terabaikan selama ini tidaklah menyimpan manfaat. Semoga "goal" menjadi buah eksotik di negri sendiri. Tujuan angkat pamor Bidara, Goal... also as my purpose....


Monday, November 2, 2009

kans tampil di database UKM

Berita cukup menggembirakan. Beberapa hari kemarin saya mendapat kontak via e-mail dari seorang dosen dari Bandung. Cukup singkat pesannya. Saya diserahi sebuah lembar virtual kuisioner yang kudu diisi. Inti-nya tentang peluang promosi di lahan konvensional. Perihal geliat usaha berbagai bidang yang dilakukan para usahawan di seluruh tanah air. Pak dosen ini bernama Budi Purnomo. Sedang menggagas kerjasama dengan kementrian negara Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Mandiri). Membuat semacam buku katalog yang berisi Database UKM yang berada di seluruh Indonesia.

well, semoga ini pertanda baik. Setidaknya pendampingan dan pola kemitraan yang sedang saya bangun bisa sedikit mencerahkan bagi komunitas perambah hasil hutan. Melongok jauh kebelakang. Ternyata ada korelasi dari nimbrung kegiatan beberapa tahun lalu. Hmm....seksi usaha dari sebuah koperasi. Dulu bernama Koperasi Jasa Wisata Rinjani. Tempat saya nimbrung usaha wisata penyelaman.

??????????????


guyonan gak nyambung blas!!!
dengan mengkonsumsi madu alam
bukan brarti para wanita bakal "was-was"
swear!!!!
gak ada kaitan dgn konotasi SIAP di MADU